Thursday, July 9, 2009

MISUNDERSTANDING DENGAN GURU BIOLOGI SAYA

Begitu saya duduk di bangku SMA kelas dua pada waktu itu, itulah pertama kalinya saya merasakan bagaimana duduk di sekolah jurusan SMA Biologi. Waktu itu mulailah murid murid satu lokal dengan saya dibagi menjadi beberapa regu untuk melaksanakan riset pada hari hari ke depannya. Satu yang membuat saya saya sangat terkejut yaitu waktu ketika guru bidang study Biologi kami tidak setuju dengan grup diskusi dan riset yang kami rancang. Lalu karena memang saya belum tahu karakter guru itu, saya lalu mencoba protes. Saya tetap mengajukan agar grup yang telah kami susun tidak dimutasi dan diacak lagi. Tapi rupanya guru saya tersinggung. Dia memberi hukuman pada saya agar saya tidak pernah ikut riset lagi untuk seterusnya. Tanpa ada rasa sesal, saya menerima keputusan itu dengan lapang dada. Guru Biologi kami itu seorang penganut aliran kepercayaan, sementara saya seorang Muslim. Begitulah perbedaan keadaan kami. Begitulah hari hari terus berlalu hingga tiba semester 4, 5, dan 6, saya Tetap tidak diajaknya untuk ikut melaksanakan riset. Saya tidak pernah mengadukan hal ini pada kepala sekolah. Dan pihak sekolahpun tak pernah tahu tentang hal ini. Namun begitulah rupanya guru bidang studi Biologi kami ini. Begitu kami telah tiba pada akhir semester, dia mungkin merasa tidak ada gunanya lagi menekan saya. Tak ada lagi gunanya saling membenci sebab saya akan tamat dan meninggalkan sekolah. Dia mulai mengambil hati saya hingga akhirnya dia dan saya sudah baikan. Bahkan di hari terakhir saya di bangku SMU itu, dia masih memberi saya nilai 7 di IJAZAH saya.
Saat terakhir di SMA, itulah terakhir sekali saya melihat guru kami tersebut. Tak berapa lama setelah saya meninggalkan kota dimana saya dibesarkan, sayapun mendengar kabar dari tempat perantauan bahwa dia telah kembali pada Yang Kuasa. Kini semua misunderstanding hanya tinggal kenangan. Semoga ia diterima yang kuasa disisinya. Tulisan ini saya buat agar jangan ada lagi kiranya guru yang mau menang sendiri seperti dia, dan jangan ada lagi murid yang keras kepala seperti saya. Yang mengakibatkan jarak antara guru dan murid sangat jauh. Yang sempat membuat tidak indah lagi proses belajar mengajar di sekolah. Kini semua hanya tinggal cerita. Semoga guru bidang study saya telah berada di sorga saat ini.
Salam dari penulis buku dari Sumatera Utara:
40 Hari Di Tanah Suci
Yang sudah beredar di Nusantara.
Terima kasih sebanyak banyaknya

Sunday, April 12, 2009

PEMILU DI PANYABUNGAN

Siapa pemenang pemilu di Panyabungan?. Kita nantikan saja dalam seminggu ini. Kutuliskan blog ini tepat di saat 3 hari setelah selesai Pemilu 2009. Tapi yang jelas belum pasti siapa yang akan duduk di anggota Dewan nanti. Cuman menurut cerita masyarakat, mungkin yang akan duduk nanti DPRD Mandailing Natal, salah satunya adalah Demokrat, Golkar, Hanura, PAN, PDK, PKP. Kalau mengenai PKS, Republikan, Gerinda, PPP, PPRN, PBR, dan yang lainnya masih sedang dalam proses penghitungan. Mungkin akan bertambah terus, itu sudah pasti. Kita sabar saja dalam menunggu hasil keputusan KPU dalam penghitungan suara. Semoga wakil rakyat yang akan duduk nanti di DPR akan terus memikirkan rakyatnya dengan sebagus-bagusnya.

Ingin baca info tentang buku haji? kunjungi: http://www.mandailingnatal.page.tl/

Sunday, March 22, 2009

KEHADIRAN BUKU HAJI DI RANAH MINANG

KEHADIRAN BUKU 40 HARI DI TANAH SUCI
Dengan bus bermerk Satu Nusa, saya akhirnya berangkat menuju Propinsi Sumatera Barat untuk mengedarkan buku saya berjudul 40 Hari Di Tanah Suci. Buku yang menceritakan kisah seorang jemaah Indonesia yang sedang pergi naik haji ke tanah suci Saudi Arabia.
Dengan berbekal nama toko yang tidak ada saya kenal sama sekali, dengan berekal tujuan yang tidak ada yang kenal sama sekali, saya akan berangkat di hari ini. Insya Allah kalau Tuhan mengizinkan, saya yakin buku 40 Hari Di Tanah Suci ini akan beredar di Sumatera Barat pada awal April 2009 ini. Tujuan saya untuk akhir Maret ini adalah Bukit Tinggi dan Padang Sumbar. Saya benar-benar mengharapkan para pembaca untuk bisa menemukan buku saya ini. sebab buku saya ini amat sangat berguna buat menambah pengalaman di saudi Arabia. Kemungkinan besar buku saya akan bisa dinikmati masyarakat Minang Kabau dalam jangka waktu dekat. Masyarakat Minang Kabau yang bersuku Koto, Caniago, Sikumbang, dan entah apa lagi nama sukunya tapi yang jelas pada awal bulan April ini, buku 40 Hari di Tanah Suci akan siap menanti anda di toko-toko buku di Padang dan Bukit Tinggi.
Bagi penduduk muslim yang berada di Lubuk Basung, Tabing, Pariaman, Palupuh, Danau Maninjau, Solok, Danau Singkarak, Sicincin, Batu Sangkar, Sipisang Bonjol, Panti, Rao, Lubuk Sikaping, Jambu Air, Padang Panjang, Lubuk Buaya, dan kota kota lain di Sumatera Barat, mungkin hanya bisa memperolehnya di Kota Padang dan Kota Bukit Tinggi. Saya hanya berharap agar buku saya terjual laris di sana. Sebab saya benar-benar ingin sharing dengan banyak Muslim. Saya ingin bila calon jemaah Haji Sumatera Barat akan punya banyak pengalaman dengan membaca buku karya saya. Sebab buku saya kebanyakan berisikan pengalaman, dan tak lupa saya bumbui dengan do'a-do'a yang saya kutip dari Buku manasik haji. Pokoknya buku 40 Hari di Tanah Suci, saya suguhkan untuk anda-anda yang ingin tahu lebih jauh tentang aktivitas jemaah Indonesia di Arabia Makkah dan Medinah. Sangat cocok untuk menambah pengalaman. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada Google yang telah memperbolehkan saya untuk memberitahukan kehadiran buku saya ini di Halaman Google buat pembaca internet di Ranah Minang Sumatera Barat. Wassalam.

Thursday, June 5, 2008

PERLUKAH AGAMA BAGI MANUSIA?

Saya tamatan sekolah umum. Jadi saya bisa melihat kejanggalan yang terjadi bagi sebangian orang. Bila berkecimpung dalam dunia pendidikan di bidang umum, tapi tidak menghiraukan ilmu agama.di masa mudanya. Memang tidak banyak yang mendorong kita untuk mencari tuhan, dan mengharap bantuannya sebab terkadang bila kita ditimpa sesuatu masalah, dan kita berdoa, tapi tuhan jarang mengabulkannya. Bahkan kalau kita mendapat sesuatu yang kita do’akanpun. Nampaknya selalu dari hasil keuletan kita. Dan hasil permintaan kita kepada seseorang. Dan bahkan terkadang karena kebetulan belaka. Tapi semuanya datang karena ketidak pedulian kita akan mengenal tuhan. Bila kita mengenal tuhan, tentu kita akan tahu, semua yang menolong itu juga karena tuhan. Dan tuhan serasa tidak menolong, karena sama sekali kita tidak mengerti akan tuhan. Dan terkadang tuhan tidak mengabulkan doa kita, disebabkan kita tak peduli dengan agama yang diturunkannya. Perlu kita pikirkan lebih dalam tentang tuhan. Apa lagi kita berada di sekolah umum. Tak terkecuali sekolah khusus agama tapi mereka biasanya terdoktrin dengan ajaran agama. Tanpa disarankan memang terpaksa mereka memikirknnya karena bahan-bahan pelajarannya. Tapi bagi sekolah umum, siapa yang mendorong. Bila bukan diri kita sendiri. Pembahasan tentang tuhan amat penting. Jangan kita sia-siakan masa muda. Jangan kita contoh para orang tua yang sebagian terlambat mengenal tuhannya. Bila ia ditimpa mara bahaya, dia akan ingat pada sang pencipta. Bila ia merasa sudah tua, dia akan membutuhkan tuhan. Sebab ia sangsi bahwa tak lama lagi ia akan mati. Pergi dari dunia ini. Kemana? Tentang anasir tubuhnya tentu dapat di jawab oleh pelajaran biologi dan kimia. Yaitu tubuhnya akan diuraikan bakteri dan binatang binatang kecil. Bahkan tulangnya akan perlahan lahan meluruh.Tapi kalau jiwa dan rohnya, tak ada yang mampu menjawab kecuali ilmu agama. Bila kita ingin belajar agama. Tentu kita pilihlah pelajaran ketuhanan yang logika. Sebab tuhan pasti menurunkan pelajaran ketuhanan yang masuk akal manusia. Pilihlah agama yang logis. Yang tetap bisa dijalankan tanpa penambahan-penambahan ahli pikir yang tak ada jaminannya. Bila kita hendak belajar kitab suci agama, cobalah untuk mendikte satu persatu. Mana kira-kira kitab yang asli dari tuhan. Mana kira-kira yang tak bercampur dengan pikiran manusia. Benar. Kita mesti jeli. Jangan sampai salah memilih. Bila kitab suci itu asli dari tuhan, tentu tuhan akan menjaga keasliannya. Tidak terdiri dari banyak versi. Karena banyak versi, berarti sudah dicampuri pikiran penulisnya. Percayalah dengan kekuasaan tuhan. Tuhan pasti tidak ingin kitabnya dibuat dengan banyak versi. Dan tentang ketuhanan tadi, pilihlah tuhan yang benar-benar tuhan.maha yang kuasa, dan maha tahu. Seperti pada riwayat Abraham atau Ibrahim. Pada mulanya ia menyangka bahwa bintang itu adalah tuhan. Sebab cuma bintang yang bisa menerangi malam yang ketika ia memikirkan tuhan. Tiba tiba muncul bulan. Ternyata bulan lebih besar. Lalu dia menyangka bulan adalah tuhan. Tapi ketika pagi datang, terlihatlah olehnya matahari. Lalu ia menyangka matahari adalah tuhan. Tapi ketika malam tiba. Matahari terbenam tak ada lagi sinarnya. Berarti matahari itu bukan tuhan. Akhirnya ia berkesimpulan. Tuhannya adalah tuhan yang menciptakan bintang. Tuhan yang menciptakan bulan. Tuhan yang menciptakan matahari. Tuhan yang menciptakan semua itu. Tuhan yang menciptakan segala-galanya .Atau tuhan yang menciptakan alam semesta. Tentunya satu.Tentunya satu saja. Sebab tak mungkin lain tuhan yang menciptakan bumi dan bulan lagi pula sepanjang yang saya pelajari. Kitab yang paling pantas disebut asli dan tak bercampur dengan pikiran manusia, mengatakan tuhan hanya satu. Bila kitab suatu agama itu banyak, tentu tuhan telah membiarkan kitabnya itu dirubah-rubah oleh manusia. Bila kitab suatu agama itu cuma satu, berarti tuhan menjamin keasliannya. Bila banyak kitab berbeda dalam suatu agama itu, berarti ada keraguan antara satu sama lain. Solusinya, tentu carilah kitab yang dengan sengaja tertulis di kitab itu tidak “ada keraguan”. Sebab logikanya bila tuhan melihat manusia yang terkurung dalam keraguan, dia akan keluarkan kitab yang tanpa keraguan. Jadi sebagai kesimpulan, marilah kita cari kitab yang stabil. Tidak ada tiruannya. Marilah kita cari agama yang tuhannya satu saja atau esa. Marilah kita cari kitab agama yang sesuai dengan kemajuan zaman. Termasuk zaman science dan technologie/era kita. Jangan tunda. Karena itu suatu kebahagiaan yang tak ada bandingnya. Kebahagiaan disini bermakna, kita sudah punya tempat mengadu dan tempat meminta. Dan dia punya janji akan menyelamatkan kita dari dunia dan sesudahnya. Janji yang tertulis di kitab yang tak ada salahnya, di kitab yang tak ada yang mampu menirunya. Di kitab yang asli dan pasti dari tuhan. Yaitu janji yang kan memasukkan kita ke sesuatu tempat yang namanya sorga. Abadi di sana selama-lamanya.
Dan karena jika kita perhatikan para orangtua selalu berpikir menuju tuhannya setelah tua. Marilah kita pikirkan itu selagi masih muda. Sebab orang tua yang sudah berpengalaman pun selalu memikirkan agamanya setelah tuanya. Berarti agama itu amat penting. Bila anda ingin tahu agama apa yang di hati saya.Tak apa. Saya katakan saja.Yaitu islam. Coba teliti bila anda ingin tahu lebih jauh. Mari kita berpikir logis. Bila ada yang mengatakan Islam itu tidak bagus, jangan percaya sebelum teliti. Jangan mudah percaya dengan orang yang menjelekkannya sebelum kita mempelajarinya dengan pembahasan kita sendiri. Kita buat hipotesa, kita kumpul data, kita pelajari, kita teliti, kita perbandingkan dengan yang lain. Baru kita ambil kesimpulan. Dan satu yang terpenting, Jika kita mempelajari satu agama, kita mesti selalu terpokus pada pelajaran agama itu. Jangan terpokus pada individu yang menjalankannya. Karena orang yang menjalankannya tentu tidak semuanya melaksanakan perintah dengan taat. Tapi pelajarilah agamanya. Pelajarilah kitabnya. Kita pasti bisa menjawab, apa gunanya agama itu. Kita akan tahu apakah agama sesuatu yang penting. Terima kasih. Mr.Tanjung Panyabungan.

Thursday, May 29, 2008

STRUGGLE IN MINA

STRUGGLE IN MINA
When we arrived to Mina, Saudi Arabia. After came from Arafat desert, It was very tiring for me. When we found our camp. I looked for the place that suitable for sleep. When I found it, I toke a sleep. I know that my obligatory to come here is to throw away the gravel to Jamarat Aqobah, Usta, and Ula. But because of my weakness, I chose to take a rest and sleep. But in a few time later, my cousin Hamid Usman came to me. He awoke me. He asked me to go with him to do jumroh. (To throw away the gravel). And I agreed. We went together. I and him walked at the front. Many of my friends followed us at behind. My cousin hold my hand tightly. We were very close. I thought that he would not leave me in that way. Cause he toke me from my camp, of course he would accompany me again to my place. It made me didn't care about the way anymore. I prefer to talk with him than to watch out our way. It was about 5 am. At that time, many lamps were lighting. So the scene was full of lamps. When we were doing jumroh, we separated in that crowd. I did not look him anymore. I didn't know, where was the way to my place. He must be look for me. Either with me. But I didn't know where was him anymore. I had to think a lot. What would I do to find my camp.
At the end, I knew what to do. I had to wait for the else pilgrimage who was walking at this way. I had been waiting more than 3 hours. I found another pilgrimage after four hours. I followed them. Until I arrived to my camp. I was lost in my way. But it is like nostalgia for me now. Nice story in Mina. I said nice cause it was as my struggle there. Mr. Tanjung panyabungan